Batu, 28-29 Juli 2023 – MGMP Seni Budaya SMA Provinsi Jawa Timur sukses menyelenggarakan Workshop dan Sarasehan Implementasi Kurikulum Merdeka di Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur. Acara ini diikuti oleh sekitar 100 peserta yang merupakan guru seni budaya SMA dari berbagai daerah di Jawa Timur. Kegiatan selama dua hari ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman guru mengenai penerapan Kurikulum Merdeka, khususnya di bidang seni budaya.
Kepala BBGP Jawa Timur, Bapak Abu Khaer, membuka acara tersebut dengan sambutan hangat. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya kolaborasi antara MGMP dan BBGP dalam meningkatkan kompetensi para guru di era kurikulum baru ini. Kemitraan ini merupakan yang pertama kali dilakukan, dan diharapkan bisa membuka peluang kerja sama lebih luas di masa depan.
Materi inti workshop disampaikan oleh Bapak Subhkan, Widya Iswara BBGP Jawa Timur. Beliau memberikan paparan menarik tentang konsep Kurikulum Merdeka, terutama dalam bagaimana guru seni budaya dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kreativitas dan kemandirian siswa. Materi ini sangat diapresiasi oleh para peserta, yang antusias menyimak dan berdiskusi tentang penerapan praktisnya di kelas.
Selain itu, acara ini juga menghadirkan seorang pengawas sekolah dari Kota Malang yang memberikan wawasan tentang manajemen pembelajaran seni budaya di tengah perubahan kurikulum. Sesi ini memperkaya perspektif para peserta, yang aktif bertukar pengalaman dan gagasan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolah masing-masing.
Tidak hanya menjadi ajang belajar, workshop ini juga menjadi wadah silaturahmi bagi para guru seni budaya se-Jawa Timur. Para peserta menyatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, baik dalam menambah pengetahuan maupun memperkuat jaringan antar guru. “Kegiatan ini sangat membantu kami untuk saling bertukar ide dan praktik baik. Semoga ke depannya semakin banyak kegiatan serupa,” ujar salah satu peserta.
Selain workshop, acara juga diisi dengan sarasehan yang membahas perkembangan pembelajaran seni budaya di Jawa Timur. Dalam sesi ini, para peserta berdiskusi tentang berbagai inovasi dan tantangan dalam pengajaran seni budaya. Banyak ide-ide kreatif yang muncul, seperti penggunaan potensi lokal sebagai bahan ajar dan strategi untuk meningkatkan minat siswa dalam bidang seni.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini ditutup dengan pentas seni kolaboratif, di mana para peserta menunjukkan bakat dan keterampilan mereka dalam seni budaya. Mulai dari pertunjukan musik, tari, hingga seni rupa, acara ini menjadi puncak yang menggembirakan sekaligus merefleksikan hasil dari pelatihan yang telah mereka ikuti.
Secara keseluruhan, kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sukses. MGMP Seni Budaya berharap dapat terus menyelenggarakan kegiatan serupa untuk mendukung para guru dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolah masing-masing. (iMohdy)
Author: admin
Pengembang Web
